Pencahayaan yang Ergonomis di Rumah Sakit
Pencahayaan yang Ergonomis di Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks untuk menyediakan pelayanankesehatan bagi masyarakat. Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumahsakit tersebut, maka akan semakin komplek peralatan dan fasilitas yangdibutuhkan. Pengelola dari rumah sakit harus memperhatikan kesehatan dankeselamatan kerja (K3), work load perawat dan dokter, serta aspekergonomis dalam penataan ruang pasien maupun tempat kerja dokter dan perawat.Dengan mempelajari ilmu ergonomi maka kita dapat mengurangi resiko penyakit,meminimalkan biaya kesehatan, nyaman saat bekerja dan meningkatkanproduktivitas dan kinerja serta memperoleh banyak keuntungan.
Salah satu
aspek yang harus di perhatikan adalah suasana lingkungan dari rumah sakit.
Suasana lingkungan kerja yang menyenangkan akan dapat mempengaruhi karyawan
dalam pekerjaanya. Sedangkan pasien yang mengalami rasa sakit juga menginginkan
kondisi yang mendukung keadaan mereka semakin membaik. Kondisi lingkungan kerja
yang perlu diperhatikan antara lain: cahaya, temperature, kelembapan, sirkulasi
udara, kebisingan, getara, bau-bauan, tata warna, dekorasi, music tempat kerja
dan keamanan di tempat kerja.
Pencahayaan
merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Pencahayaan di
dalam ruang memungkinkan orang yang menempatinya dapat melihat benda dan
melakukan aktivitas. Sebaliknya cahaya yang terlalu terang juga dapat
mengganggu penglihatan. Dengan demikian intensitas cahaya perlu diatur untuk
menghasilkan kesesuaian kebutuhan penglihatan di dalam ruang berdasarkan jenis
aktivitas-aktivitasnya. Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang
penting. Kualitas pelayanan dalam rumah sakit dapat ditingkatkan apabila
didukung oleh peningkatan kualitas fasilitas fisik. Ruang rawat inap merupakan
salah satu wujud fasilitas fisik yang penting keberadaannya bagi pelayanan
pasien. Tata pencahayaan dalam ruang.
Gambar 1 Sumber Cahaya Di Rumah Sakit
Gambar 2
Sumber Cahaya Di Koridor Rumah Sakit
Faktor yang mempengaruhi system penerangan:
- Intensitas penerangannya di bidang kerja
- Intensitas penerangan umumnya dalam ruangan
- Biaya instalasinya
- Biaya pemakaian energinya
- Biaya pemeliharaan instalasinya antara lain biaya penggantian ke lampu-lampu
Gambar 3
Pencahayaan di Rumah Sakit
Untuk suatu rumah rumah sakit, penerangan yang baik
antara lain memberi keuntungan-keuntungan:
- Peningkatan pelayanan
- Peningkatan kecermatan
- Kesehatan yang lebih baik
- Suasana kerja yang lebih nyaman
- Keselamatan kerja yang lebih baik.
Sedangkan untuk kekurangan dari cahaya yang terlalu
silau adalah:
- Cahaya menyilaukan yang tidak menyenangkan (discomfort glare). Cahaya menyilaukan terjadi jika cahaya berlebih mencapai mata. Cahaya ini mengganggu tetapi tidak seberapa mengganggu kegiatan visual, dapat meningkatkan kelelahan dan menyebabkan sakit kepala.
- Silau yang mengganggu (disability glare). Cahaya ini secara berkala mengganggu penglihatan dengan adanya penghamburan cahaya dalam lensa mata.
Sehingga pencahayaan yang baik perlu diperhatikan
terutama pada fasilitas di tempat umum layaknya rumah sakit. Dikarenakan
apabila hal tersebut tidak di perhatikan maka akan berakibat fatal pada kondisi
lainnya.
Referensi:
Santosa. Adi, (2006), Pencahayaan Pada Interior
Rumah Sakit, Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Departemen Kesehatan RI 1992. Standar Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Post a Comment for "Pencahayaan yang Ergonomis di Rumah Sakit"