Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahapan dan Gejala Demam Berdarah: Memahami Penyakit dan Tanda Peringatan yang Penting

 


Tahapan dan Gejala Demam Berdarah: Memahami Penyakit dan Tanda Peringatan yang Penting

Infeksi virus yang disebabkan oleh nyamuk dan ditularkan kepada manusia menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai demam berdarah. Penyakit ini umumnya terjadi di daerah tropis dan subtropis.

Di Indonesia, demam berdarah menjadi masalah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus Dengue di Indonesia pada minggu ke-22 tahun 2022 mencapai 45.387 kasus dengan 432 kasus yang mengakibatkan kematian.

Selain tingginya jumlah kasus, demam berdarah termasuk dalam kategori penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami tahapan dan gejala demam berdarah. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam artikel berikut ini.

Penyakit demam berdarah dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis. Pertama, demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah. Kedua, demam dengue (Dengue Fever) yang tidak menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah.

Demam berdarah umumnya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, meskipun beberapa kasus juga terjadi pada orang dewasa.

Berikut adalah beberapa gejala demam berdarah:

  1. Demam: Pada tahap awal demam berdarah, sulit untuk membedakannya dengan demam biasa atau flu. Namun, dalam demam berdarah, demam cenderung naik dan turun (demam bifasik) dan berlangsung selama 2-7 hari.
  2. Munculnya bintik-bintik kemerahan: Pada demam berdarah, sering terlihat bintik-bintik kemerahan pada kulit yang disebut petekie. Bintik-bintik ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh.
  3. Nyeri sendi: Salah satu gejala demam berdarah adalah nyeri pada sendi, yang sering kali dirasakan di pergelangan tangan, lutut, dan pergelangan kaki. Nyeri ini dapat menjadi parah.
  4. Nyeri otot: Penderita demam berdarah juga dapat mengalami nyeri pada otot-otot tubuh, yang dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi terbatas.
  5. Nyeri pada area belakang bola mata: Gejala lainnya adalah nyeri pada area belakang bola mata. Penderita sering merasakan nyeri di daerah ini, terutama ketika bergerak mata.
  6. Manifestasi perdarahan: Pada beberapa kasus demam berdarah, terjadi manifestasi perdarahan. Hal ini dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, atau saluran pencernaan, menyebabkan gejala seperti perdarahan pada gusi, hidung, atau muntah darah.

Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika mengalami gejala demam berdarah.

Sekitar 1 dari 20 orang yang terinfeksi demam berdarah akan mengalami bentuk yang parah. Penting untuk memperhatikan tanda dan gejala demam berdarah yang parah. Biasanya, tanda-tanda peringatan ini muncul dalam waktu 24-48 jam setelah demam menghilang.

Berikut adalah beberapa tanda peringatan demam berdarah yang parah:

  1. Sakit perut dan nyeri saat ditekan.
  2. Muntah, terjadi minimal 3 kali dalam 24 jam.
  3. Terjadi pendarahan dari hidung atau gusi.
  4. Muntah darah atau terdapat darah dalam tinja.
  5. Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung.

Apabila Anda mengalami tanda-tanda ini setelah demam berdarah menghilang, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis yang memadai.

Jika Anda pernah mengalami demam berdarah di masa lalu, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami bentuk demam berdarah yang parah. Selain itu, bayi dan wanita hamil juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami demam berdarah yang parah.

Fase demam berdarah

Demam berdarah memiliki tiga fase yang umumnya dialami oleh pasien. Fase-fase ini mencakup periode mulai munculnya gejala hingga tahap pemulihan. Setiap fase perlu diperhatikan karena penanganannya berbeda pada setiap fase tersebut.

Mari kita kenali tiga fase demam berdarah berikut ini:

Fase 1: Demam Tinggi (Febrile Phase)

Biasanya, demam berdarah dimulai dengan demam tinggi mencapai suhu 40 derajat Celsius, yang dapat berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini, seseorang juga dapat mengalami nyeri pada berbagai bagian tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, dan kepala.

Selain itu, bintik-bintik kemerahan pada kulit akan mulai muncul selama fase ini. Jumlah trombosit dalam darah juga akan menurun dengan cepat, mencapai kurang dari 100.000 per mikroliter darah dalam waktu singkat, sekitar 2-3 hari.

Fase 2: Periode Kritis (Critical Phase)

Fase kedua, yang juga dikenal sebagai periode kritis, merupakan fase yang sangat penting untuk diwaspadai. Pada fase ini, suhu tubuh dapat turun di bawah 38 derajat Celsius, sehingga banyak pasien merasa bahwa mereka telah pulih.

Namun sebenarnya, pada fase kritis ini, terjadi risiko perdarahan dan kebocoran plasma darah. Detak jantung dan tekanan darah pasien mungkin mengalami fluktuasi, dan dalam kasus yang parah, dapat turun menjadi tingkat yang sangat rendah yang dapat merusak organ vital seperti ginjal dan hati.

Keadaan ini sangat berbahaya karena dapat memicu komplikasi yang mengancam nyawa. Fase ini terjadi sekitar 3-7 hari setelah demam dimulai dan berlangsung selama 24-48 jam.

Sangat penting bagi penjaga pasien untuk memantau cairan tubuh dengan ketat. Pasien harus memperoleh jumlah cairan yang tepat, tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.

Berikut adalah tanda-tanda bahwa demam berdarah (DBD) telah memasuki fase kritis:

  1. Sakit perut.
  2. Muntah yang berlangsung terus-menerus, bahkan hanya dengan menelan cairan.
  3. Kemungkinan adanya perdarahan, seperti munculnya darah dalam muntah meskipun hanya berupa garis-garis merah, serta pendarahan dari hidung atau gusi.
  4. Mudah memar.
  5. Feses berwarna hitam dan lengket (seperti tart).
  6. Kesulitan bernafas.

Apabila seseorang mengalami tanda-tanda ini, segera cari perawatan medis yang mendesak karena ini dapat menandakan kondisi serius dan membutuhkan perhatian medis segera.

Fase 3: Pemulihan (Recovery Phase) 

Setelah melewati fase kritis, fase pemulihan akan terjadi dalam rentang waktu 48-72 jam. Pada fase pemulihan demam berdarah (DBD), cairan yang sebelumnya keluar dari pembuluh darah akan mulai kembali masuk ke dalamnya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Sahabat edusanling untuk menjaga keseimbangan cairan sehingga tidak berlebihan. Kelebihan cairan dalam pembuluh darah dapat menyebabkan kondisi yang serius, seperti edema paru dan gagal jantung, yang dapat berujung pada kematian.

Dalam fase ini, pemantauan yang cermat terhadap asupan dan keluaran cairan sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan yang optimal dan mencegah terjadinya komplikasi serius.

Pertolongan pertama demam berdarah

Biasanya, pasien dengan demam berdarah (DBD) akan direkomendasikan untuk menjalani perawatan rawat inap di rumah sakit. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan DBD, penting untuk mengelola gejala pasien agar kondisinya pulih, terutama jika mengalami demam berdarah yang parah.

Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengizinkan pasien untuk menjalani perawatan rawat jalan di rumah. Jika Sahabat Edusanling mendampingi seseorang yang menderita DBD, seperti anak-anak, pastikan untuk selalu memantau kondisi penderita dan mengenali fase-fasenya. 

Anda juga dapat memberikan pertolongan pertama ketika mengamati gejala penyakit demam berdarah.

Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama untuk demam berdarah (DBD):

  1. Pastikan pasien mendapatkan asupan cairan yang cukup, sekitar 2-3 liter per hari, untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang dianjurkan termasuk air putih, jus buah, larutan oralit, dan susu. Hindari minuman bersoda dan kafein, karena keduanya dapat menyebabkan kehilangan cairan dari tubuh.
  2. Selama masih mengalami demam, penting untuk beristirahat sepenuhnya (bed rest).
  3. Atasi demam dengan melakukan kompres pada seluruh tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan. Hal ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh dengan mentransfer panas ke handuk kompres yang digunakan.

Jika diperlukan, berikan obat penurun panas yang sesuai dosisnya untuk mengurangi demam. Pastikan untuk mencatat jam terjadinya demam sebagai informasi yang penting ketika mengunjungi dokter. Penting untuk tetap memantau kondisi pasien dan segera mencari perawatan medis yang tepat jika gejala demam berdarah memburuk atau timbul tanda-tanda peringatan.



Post a Comment for "Tahapan dan Gejala Demam Berdarah: Memahami Penyakit dan Tanda Peringatan yang Penting"